Kopi arabika dan robusta – Para pecinta kopi pasti sudah familiar dengan istilah kopi arabika dan robusta. Kedua jenis biji kopi yang begitu popular dan merupakan bagian dari famili Rubiaceae. Familiy tumbuhan bebijian yang memiliki lebih dari enam ribu spesies.
Bahkan para ahli botani mengelompokkan semua biji-bijian tersebut sebagai kopi. Dan hanya dua jenis kopi yang bisa diminum, yakni kopi arabika dan robusta. Kopi yang Anda kenal dan mudah ditemui di berbagai coffee shop yang ada di Indonesia.
Apa itu kopi arabika dan robusta? Kopi arabika (Coffea arabica) sering disebut sebagai kopi Arab, kopi semak Arab, atau kopi gunung yang merupakan genus Coffea. Spesies ini diyakini sebagai spesies kopi terbesar dan mewakili 60% dari produksi kopi global.
Di Indonesia, beberapa perkebunan kopi arabika begitu mudah ditemui di daerah pegunungan Toraja, Sumatra Utara, Aceh dan pulau Jawa. Varietas kopi arabika pun beragam, diantaranya arabica jenis Abesinia, arabika jenis Pasumah, Marago, Typica dan kopi arabika Congensis.
Sementara kopi robusta merupakan jenis kopi lain yang merupakan keturunan beberapa spesies kopi, terutama Coffea canephora. Kopi robusta tumbuh dengan baik di ketinggian 400-700 m dpl dengan temperatur 21-24° C.
Kopi robusta juga memiliki sistem akar yang dangkal dan tumbuh layaknya perdu hingga mencapai 10 meter. Kopi ini memiliki masa berbunga tidak teratur dan memiliki masa panen sekitar 10-11 bulan, hingga menghasilkan biji kopi yang bisa diolah dan diminum.
Jika dibandingkan hasil panen Kopi arabika dan robusta, jelas robusta lebih menghasilkan banyak panen daripada jenis arabika. Selain itu, Kopi robusta juga lebih tahan banting terhadap serangan hama dan penyakit. Sehingga kebutuhan terhadap herbisida dan pestisida lebih sedikit dibandingkan perkebunan arabika.
Perbedaan Kopi Arabika dan Robusta
Seperti yang disinggung sebelumnya, Kopi Arabika dan Robusta tentu memiliki perbedaan yang mendasar. Mulai dari segi rasa, bentuk, pertumbuhan, tingkat kandungan, dan harga jual di pasar. Penasaran? Berikut perbedaan kopi arabika dan robusta:
1. Kualitas rasa
Rasa kopi robusta dan arabika sudah tentu memiliki karakteristik berbeda. Kopi arabika mempunyai kualitas lebih baik dibandingkan robusta. Karena arabika cenderung memiliki rasa lebih lembut dan manis.
Kopi jenis arabika juga lebih cocok disajikan sebagai single kopi origin. Sebab, kopi ini memiliki sensasi cita rasa asam yang khas buat para penikmat kopi. Berbeda dengan kopi jenis robusta yang memiliki rasa yang kuat dan lebih pahit.
Meski pahit, biji kopi robusta sangat cocok disajikan dalam bentuk espresso blend. Sebab, robusta bisa memproduksi krema yang lebih baik dibandingkan Arabika. Apa itu Krema? Krema adalah lapisan krim berwarna kuning yang muncul ketika pertama kali ekstraksi espresso.
Negara-negara yang terkenal memproduksi jenis kopi arabica diantaranya, Brasil, Meksiko, Kosta Rika, Ekuador, Kolombia, Etiopia, Burundi, Rwanda, Indonesia dan masih banyak lagi.
Sementara jenis kopi robusta diproduksi oleh beberapa negara diantaranya, Vietnam, Brazil, Indonesia, India, Uganda, Malaysia, Madagaskar dan lainnya.
2. Pertumbuhan tanaman
Dari segi kemampuan produksi tanaman kopi arabika dan robusta memiliki perbedaan signifikan, kopi Robusta bisa dibilang lebih unggul dan mudah ditemui. Sebab, varietas kopi jenis ini memiliki imunitas yang lebih baik dan mempunyai kapasitas produksi yang lebih banyak.
Selain itu, kopi Robusta juga bisa tumbuh subur di dataran yang lebih rendah dan berkelembapan tinggi. Sementara kopi arabika akan sulit tumbuh bila ditanam di dataran rendah, karena mudah terpapar penyakit, seperti jamur dan hama.
Untuk menanam kopi varietas arabika juga sedikit berbeda. Pasalnya, dibutuhkan lahan yang lebih luas serta waktu panen yang lebih lama dibandingkan kopi robusta. Petani pun harus sedikit bersabar ketika harus memanennya.
3. Bentuk dan ukuran tanaman
Jika dilihat sepintas kedua biji kopi Arabika dan Robusta memiliki bentuk yang mirip. Tapi, tidak ketika Anda mencermatinya dengan lebih seksama. Biji kopi robusta memiliki bentuk lebih bulat sementara biji kopi arabika terlihat agak lonjong.
Begitupula dengan ketinggian tanaman, pada kopi robusta ketinggiannya bisa mencapai 4,5 – 6 meter, sedangkan tanaman kopi arabika bisa tumbuh hingga 2,5 – 4,5 meter. Secara kasat mata, jelas tanaman jenis kopi robusta lebih raksasa dibandingkan tanaman kopi arabika. Selain itu, tanaman kopi robusta memiliki bentuk serta ukuran daun yang lebih besar dibandingkan arabika.
Baca Juga : Mesin Kopi Saeco, Pilihan Terbaik untuk Bisnis dan Rumahan
4. Tingkat kafein dan asam klorogenik
Adanya kandungan kafein pada kopi arabika dan robusta juga memiliki perbedaan menyolok. Kafein pada kopi robusta sekitar 2,2 – 2,7 persen, sementara kafein pada kopi arabika berkisar 1,1 – 1,5 persen. Begitu pula kandungan asam klorogenik yang juga lebih banyak pada kopi robusta.
Keberadaan kafein dan asam klorogenik yang lebih tinggi di kopi robusta membuat serangga dan chemosterilants (senyawa yang menyebabkan hama mandul) menjauh. Kandungan inilah yang ditengarai menjadi penyebab tanaman robusta lebih tahan hama dan penyakit.
Di sisi lain, menyoal kandungan lipid dan gula, kopi arabika lebih tinggi dibandingkan dengan kopi robusta. Setelah terurai, kandungan gula di arabika yang tinggi membuat rasa kopi lebih asam dan menyebabkan kopi lebih mudah larut.
5. Jenis penyajian
Hal menarik ada pada jenis penyajian kopi arabica dan robusta yang unik. Pada kopi arabica penyajian tanpa gula atau lebih dikenal dengan istilah single kopi origin terasa lebih pas. Sebab kopi arabica memiliki rasa yang kuat dan sedikit manis tanpa tambahan gula apapun.
Sedangkan rasa kopi robusta yang cenderung lebih pahit, lebih cocok untuk dijadikan tambahan bahan campuran esspresso. Model penyajian seperti ini pas dengan penikmat kopi yang tak menyukai tingkat kepahitannya. Karena akan dicampur dengan susu dan krim.
6. Harga kopi arabika dan robusta
Terkait dengan pembudidayaan kopi robusta dan arabika, harga jual di pasar pun memiliki perbedaan. Karena Kopi arabica sedikit sulit dibudidayakan, harga kopi arabica cenderung sedikit lebih mahal dibandingkan harga kopi robusta.
Tak hanya sulit dibudidayakan, hasil dari panen kopi arabica juga tak sebanyak kopi robusta. Dalam kurun waktu setahun, tanaman arabica menghasilkan lebih sedikit biji kopi dibanding biji kopi robusta.
Mana Lebih Nikmat Kopi Arabika atau Robusta?
Dari beberapa perbedaan dari kopi arabika dan robusta di atas, penikmat kopi bisa menyimpulkan kopi mana yang memang lebih cocok untuk diminum.
Apakah kopi arabika dengan cita rasa khas origin? Atau kopi robusta yang memang cocok dengan selera milenial dengan sedikit campuran pemanis seperti susu, gula, dan krim? Semua berpulang kepada selera masing-masing.
Yang jelas, kedua kopi arabika dan robusta memiliki kualitas yang baik. Tinggal Anda yang memilih untuk mengkonsumsinya sebagai pembuka hari di pagi hari, bersenda gurau dengan teman di coffee shop atau sebagai ‘teman’ setia saat sibuk bekerja.